Seorang guru bernama Adi Supriadi di Samudrajaya,
Kecamatan Tarumajaya, Bekasi berniat menjual ginjalnya dengan harga Rp 2
miliar. Namun, langkah tak lazim itu bukan dilakukannya karena terbelit masalah
ekonomi.
Pak Guru Adi, begitulah ia disapa
muridnya, melakukan hal tersebut untuk membantu nasib anak didik di sekolah
terbuka yang dia dirikan sendiri, SMP Adi Supriadi Samudrajaya. Adi ingin
memastikan semua muridnya bisa meneruskan pendidikan setelah lulus dari sekolah
yang dia rintis sejak 2009 lalu.
“Dengan cara seperti itu saya ingin
bantu mereka. Saya nanti bisa bantu anak didik saya melanjutkan ke tingkat
pendidikan yang lebih tinggi. Soalnya, banyak di sini selepas lulus SMP tidak
melanjutkan pendidikan ke SMA,” kata Adi kepada GoBekasi, Kamis (3/4).
“Dari 18 siswa yang lulus SMP, yang lanjut
(tahun kemarin, red) cuma tujuh. Tahun ini 16 orang kelas IX yang mau lulus.
Banyak yang tidak bisa melanjutkan karena terbentur biaya,” lanjut pria lulusan
at-Taqwa tersebut.
Soal rencana menjual ginjalnya, Adi
berkata telah bertukar pikiran dengan banyak orang. Ada yang mendukungnya, dan
ada juga yang menentang rencana tersebut. Bahkan, istrinya sampai saat ini
belum merestui rencananya yang dianggap gila.
“Harapan saya pak menteri pendidikan,
pak presiden bisa melihat keadaan kami. Banyak dari murid kami yang tidak bisa
melanjutkan pendidikan karena ketidakberdayaan orang tua,” ucapnya dengan mata
berkaca-kaca.
“Di sini (Desa Samudrajaya, red) jauh
dari sekolah. Hanya ada SD, itu pun jauh. SMP dan SMA susah di sini. Kami di
sini berusaha mengadakan SMP ini. Kami tetap berjuang dan kuat. Mudah-mudahan
dapat dibantu,” tutup Adi sambil menyeka air mata.”dikutip dari www.jpnn.com(dam/gob/dil/jpnn)