Operator sekolah yang profesional itu, harus
"SAKTI” = Sabar, Antusias, Kooperatif, Teliti, dan Ikhlas." ;
1. Sabar
Dalam menjalankan seluruh rangkaian proses
pelaksanaan tugas dalam proses pendataan pendidikan saat ini, OPS dituntut
memiliki kesabaran yang tinggi dan pantang menyerah, siap kerja lembur, kurang
istirahat, bahkan waktu bercengkerama dengan keluarga berkurang. Ini semua demi
mewujudkan pendataan pendidikan yang berkualitas, maka prosesnya juga harus
berkualitas bukan?
Jadi, OPS yang profesional itu pasti sabar dan
pantang menyerah, sabar dalam mengolah aplikasi dan seluruh data dan pantang
menyerah apabila dalam beberapa prosesnya terkadang menemui
kegagalan-kegagalan. Pada prinsipnya, bagi OPS yang profesional, kegagalan baru
sama dengan pengalaman baru. Mantap…
2. Antusias
Antusias berarti pula aktif, bergairah,
bersemangat, dan energik. Antusias adalah satu kata yang istimewa yang berperan
besar dalam penyelesaian tugas-tugas penting administrasi, tak terkecuali dalam
sistem manajemen administrasi sekolah. OPS yang profesional itu juga selalu
bersemangat dan energik kapanpun dan dimanapun ia berada, tak terkecuali pada
saat kerja lembur.
Poin inilah yang sering membedakan aktivitas
antara guru dan OPS, aktivitas guru sering dilakukan di pagi, siang, ataupun
sore hari. Namun untuk aktivitas OPS, dominan dilakukan pada malam hari, tengah
malam, bahkan hingga dini hari. Mengingat tugas-tugas OPS diperlukan suasana
kerja yang lebih tenang agar lebih konsentrasi dan fokus untuk menghindari
kesalahan-kesalahan input data ataupun proses lainnya, jika tidak, fatal
akibatnya, terkait dana BOS, tunjangan profesi guru, maupun hal-hal penting
lainnya.
Apalagi untuk menginput data yang kuantitasnya
lebih besar tentu memerlukan alokasi waktu yang besar pula, belum lagi bagi OPS
yang juga mempunyai tugas mengajar di kelas, tentu pelaksanaan tugasnya sebagai
OPS akan dilakukan pada sore ataupun malam harinya. Selain itu, untuk
mendapatkan akses internet yang optimal, waktu-waktu inilah yang tepat untuk
OPS dalam menyelesaikan tahap demi tahap bersama komputer/laptop yang selalu
setia menemaninya sepanjang waktu.
OPS yang profesional juga selalu antusias
dalam mempelajari hal-hal yang baru, karena ia sadar betul bahwa, aktivitas
belajar tidak akan pernah dapat dihindari, baik belajar secara langsung yang
dapat diperoleh melalui pelatihan-pelatihan oleh pihak Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, belajar dengan teman sesama OPS yang lebih berpengalaman
maupun dengan belajar secara tidak langsung, salah satunya melalui
browsing di internet.
Seperti Anda yang masih terus sudi membaca
artikel ini. Luar biasa… Jempol untuk Anda, karena Anda telah masuk dalam
kategori ini, OPS yang profesional itu mau untuk terus belajar dengan penuh
antusias.
Dan headline news-nya, OPS yang profesional
akan selalu aktif bertanya maupun mencari informasi-informasi baru dari berbagai
sumber, selalu bersemangat dan penuh energi sepanjang waktu, lalu menyikapi
segala hal yang sudah dilakukan, sedang dilakukan, atau bahkan yang belum
dilakukan, semuanya tidak terasa membebani, namun sebaliknya, semua itu terasa
sangat seru dan menyenangkan.
3. Kooperatif
OPS yang profesional itu memiliki karakter
yang kooperatif yakni selalu siap bekerja sama, dan selalu siap membantu segala
keluhan yang ada dengan upaya semaksimal mungkin. Tindakan yang kooperatif dari
OPS terjadi pada saat sebelum maupun sesudah pengisian seluruh isian dalam
komputernya.
Sebelum proses input data, OPS yang
profesional kembali memastikan bahwa seluruh data yang tertera dalam seluruh
formulir isian, baik formulir sekolah, formulir peserta didik, formulir pendidik
dan tenaga kependidikan sudah valid dan benar berdasarkan seluruh dokumen yang
sah dengan cara dikoordinasikan terlebih dahulu dengan masing-masing pihak yang
berwenang dalam pengisian masing-masing data.
Setelah proses input selesai, sebelum finalisasi,
OPS yang profesional mempersilahkan seluruh PTK ataupun bahkan peserta didik
untuk melihat biodata beserta rinciannya masing-masing sebelum dikirim ke
server pusat (sinkronisasi), hal ini dilakukan kembali guna memastikan bahwa
seluruh data yang tertera dalam seluruh isian, baik mengenai sekolah, peserta
didik, serta pendidik dan tenaga kependidikan sudah valid dan benar berdasarkan
keadaan yang sebenar-benarnya serta didukung dengan bukti-bukti fisik berupa
dokumen-dokumen yang sah tentunya.
OPS yang profesional tidak segan-segan
memberikan layanan konsultasi terhadap semua pihak yang berkepentingan dalam
hal Pendataan ini baik dari kalangan PTK, Peserta didik dari sekolahnya,
ataupun bahkan dari sekolah lainnya untuk menambah wawasan dan pengalaman
terbaik yang akan dapat diterapkan oleh OPS itu sendiri nantinya. Selanjutnya
OPS juga selalu siap berkoordinasi dengan baik dengan seluruh elemen sekolah
apabila ada hal-hal yang perlu diperbaiki bersama-sama.
Dan yang paling sering ditemukan adanya isian
formulir PTK yang masih ditemukan adanya ketidaksesuaian dengan bahan-bahan
administrasi yang dimilikinya, selain itu masih adanya ketidaksesuaian data
peserta didik dengan data dasar mereka seperti yang tertera pada akta kelahiran
ataupun ijazahnya.
Untuk mengatasi itu semua, tentu OPS yang
profesional akan selalu menampilkan sikap yang kooperatif demi kepentingan dan
kebaikan bersama.
4. Teliti
Untuk menghasilkan kualitas data yang akurat,
tentu ketelitian menjadi kunci utamanya. Dalam dunia kepenulisan saja, selain
penulis ada pula tim khusus yang disebut tim editor yang bertugas khusus untuk
memeriksa tulisan tersebut, proses ini memerlukan waktu yang tidak sebentar
untuk mengecek kembali seluruh isi tulisan itu dengan berbagai standarisasi
yang ketat, lalu memperbaiki kembali tulisan tersebut hingga layak untuk
dipublikasikan melalui media massa, baik dalam media elektronik maupun media
cetak.
Apalagi peran OPS yang memiliki peran ganda,
selain sebagai operator yang menginput data, OPS pulalah yang berperan dalam
tahap finalisasi. Salah ataupun benarnya dari seluruh isian data sangat
ditentukan oleh input yang telah dilakukan oleh OPS.
5. Ikhlas
OPS khan juga manusia normal yang butuh makan,
minum, serta fasilitas-fasilitas hidup layaknya manusia lainnya yang dengan
bekerja itulah diharapkan segala kebutuhannya tersebut dapat terpenuhi. Namun
dalam kenyataanya masih ditemui OPS yang mengeluhkan reward yang belum sesuai
dengan kinerja yang dilakukannya. Tapi hal ini wajar dan sah-sah saja, asal
masih dalam koridor yang benar dan tidak berlebihan dalam mengapresiasikan
pikiran dan curahan hati yang mungkin selama ini terpendam di dalam hati yang
paling dalam.
Baca juga Manfaat menjadi Operator Sekolah
Baca juga Manfaat menjadi Operator Sekolah
dikutip dari :www.dadangjsn.com