What You See Is What You Get

Friday, February 5, 2016
Berlangganan

OPERATOR SEKOLAH HARUS SAKTI

Operator sekolah yang profesional itu, harus "SAKTI” = Sabar, Antusias, Kooperatif, Teliti, dan Ikhlas." ;

1. Sabar

Dalam menjalankan seluruh rangkaian proses pelaksanaan tugas dalam proses pendataan pendidikan saat ini, OPS dituntut memiliki kesabaran yang tinggi dan pantang menyerah, siap kerja lembur, kurang istirahat, bahkan waktu bercengkerama dengan keluarga berkurang. Ini semua demi mewujudkan pendataan pendidikan yang berkualitas, maka prosesnya juga harus berkualitas bukan?

Jadi, OPS yang profesional itu pasti sabar dan pantang menyerah, sabar dalam mengolah aplikasi dan seluruh data dan pantang menyerah apabila dalam beberapa prosesnya terkadang menemui kegagalan-kegagalan. Pada prinsipnya, bagi OPS yang profesional, kegagalan baru sama dengan pengalaman baru. Mantap…

2. Antusias

Antusias berarti pula aktif, bergairah, bersemangat, dan energik. Antusias adalah satu kata yang istimewa yang berperan besar dalam penyelesaian tugas-tugas penting administrasi, tak terkecuali dalam sistem manajemen administrasi sekolah. OPS yang profesional itu juga selalu bersemangat dan energik kapanpun dan dimanapun ia berada, tak terkecuali pada saat kerja lembur.

Poin inilah yang sering membedakan aktivitas antara guru dan OPS, aktivitas guru sering dilakukan di pagi, siang, ataupun sore hari. Namun untuk aktivitas OPS, dominan dilakukan pada malam hari, tengah malam, bahkan hingga dini hari. Mengingat tugas-tugas OPS diperlukan suasana kerja yang lebih tenang agar lebih konsentrasi dan fokus untuk menghindari kesalahan-kesalahan input data ataupun proses lainnya, jika tidak, fatal akibatnya, terkait dana BOS, tunjangan profesi guru, maupun hal-hal penting lainnya.

Apalagi untuk menginput data yang kuantitasnya lebih besar tentu memerlukan alokasi waktu yang besar pula, belum lagi bagi OPS yang juga mempunyai tugas mengajar di kelas, tentu pelaksanaan tugasnya sebagai OPS akan dilakukan pada sore ataupun malam harinya. Selain itu, untuk mendapatkan akses internet yang optimal, waktu-waktu inilah yang tepat untuk OPS dalam menyelesaikan tahap demi tahap bersama komputer/laptop yang selalu setia menemaninya sepanjang waktu.

OPS yang profesional juga selalu antusias dalam mempelajari hal-hal yang baru, karena ia sadar betul bahwa, aktivitas belajar tidak akan pernah dapat dihindari, baik belajar secara langsung yang dapat diperoleh melalui pelatihan-pelatihan oleh pihak Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, belajar dengan teman sesama OPS yang lebih berpengalaman maupun  dengan belajar secara tidak langsung, salah satunya melalui browsing di internet.

Seperti Anda yang masih terus sudi membaca artikel ini. Luar biasa… Jempol untuk Anda, karena Anda telah masuk dalam kategori ini, OPS yang profesional itu mau untuk terus belajar dengan penuh antusias. 

Dan headline news-nya, OPS yang profesional akan selalu aktif bertanya maupun mencari informasi-informasi baru dari berbagai sumber, selalu bersemangat dan penuh energi sepanjang waktu, lalu menyikapi segala hal yang sudah dilakukan, sedang dilakukan, atau bahkan yang belum dilakukan, semuanya tidak terasa membebani, namun sebaliknya, semua itu terasa sangat seru dan menyenangkan.

3. Kooperatif

OPS yang profesional itu memiliki karakter yang kooperatif yakni selalu siap bekerja sama, dan selalu siap membantu segala keluhan yang ada dengan upaya semaksimal mungkin. Tindakan yang kooperatif dari OPS terjadi pada saat sebelum maupun sesudah pengisian seluruh isian dalam komputernya.

Sebelum proses input data, OPS yang profesional kembali memastikan bahwa seluruh data yang tertera dalam seluruh formulir isian, baik formulir sekolah, formulir peserta didik, formulir pendidik dan tenaga kependidikan sudah valid dan benar berdasarkan seluruh dokumen yang sah dengan cara dikoordinasikan terlebih dahulu dengan masing-masing pihak yang berwenang dalam pengisian masing-masing data.

Setelah proses input selesai, sebelum finalisasi, OPS yang profesional mempersilahkan seluruh PTK ataupun bahkan peserta didik untuk melihat biodata beserta rinciannya masing-masing sebelum dikirim ke server pusat (sinkronisasi), hal ini dilakukan kembali guna memastikan bahwa seluruh data yang tertera dalam seluruh isian, baik mengenai sekolah, peserta didik, serta pendidik dan tenaga kependidikan sudah valid dan benar berdasarkan keadaan yang sebenar-benarnya serta didukung dengan bukti-bukti fisik berupa dokumen-dokumen yang sah tentunya.

OPS yang profesional tidak segan-segan memberikan layanan konsultasi terhadap semua pihak yang berkepentingan dalam hal Pendataan ini baik dari kalangan PTK, Peserta didik dari sekolahnya, ataupun bahkan dari sekolah lainnya untuk menambah wawasan dan pengalaman terbaik yang akan dapat diterapkan oleh OPS itu sendiri nantinya. Selanjutnya OPS juga selalu siap berkoordinasi dengan baik dengan seluruh elemen sekolah apabila ada hal-hal yang perlu diperbaiki bersama-sama.

Dan yang paling sering ditemukan adanya isian formulir PTK yang masih ditemukan adanya ketidaksesuaian dengan bahan-bahan administrasi yang dimilikinya, selain itu masih adanya ketidaksesuaian data peserta didik dengan data dasar mereka seperti yang tertera pada akta kelahiran ataupun ijazahnya.

Untuk mengatasi itu semua, tentu OPS yang profesional akan selalu menampilkan sikap yang kooperatif demi kepentingan dan kebaikan bersama.

4. Teliti

Untuk menghasilkan kualitas data yang akurat, tentu ketelitian menjadi kunci utamanya. Dalam dunia kepenulisan saja, selain penulis ada pula tim khusus yang disebut tim editor yang bertugas khusus untuk memeriksa tulisan tersebut, proses ini memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk mengecek kembali seluruh isi tulisan itu dengan berbagai standarisasi yang ketat, lalu memperbaiki kembali tulisan tersebut hingga layak untuk dipublikasikan melalui media massa, baik dalam media elektronik maupun media cetak.

Apalagi peran OPS yang memiliki peran ganda, selain sebagai operator yang menginput data, OPS pulalah yang berperan dalam tahap finalisasi. Salah ataupun benarnya dari seluruh isian data sangat ditentukan oleh input yang telah dilakukan oleh OPS.

5. Ikhlas

OPS khan juga manusia normal yang butuh makan, minum, serta fasilitas-fasilitas hidup layaknya manusia lainnya yang dengan bekerja itulah diharapkan segala kebutuhannya tersebut dapat terpenuhi. Namun dalam kenyataanya masih ditemui OPS yang mengeluhkan reward yang belum sesuai dengan kinerja yang dilakukannya. Tapi hal ini wajar dan sah-sah saja, asal masih dalam koridor yang benar dan tidak berlebihan dalam mengapresiasikan pikiran dan curahan hati yang mungkin selama ini terpendam di dalam hati yang paling dalam.

Baca juga Manfaat menjadi Operator Sekolah



dikutip dari :www.dadangjsn.com