Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (PANRB), Yuddy Chrisnandi, menyampaikan apresiasi kepada Forum
Honorer K2 Indonesia (FHK2I) yang telah mengkoordinasikan aksi demonstrasi
hingga berjalan lancar. "Kami sampaikan apresiasi, aksi demonstransi tadi
berjalan tertib dan tidak anarkis," ujar Yuddy di tengah kerumunan
pengunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Rabu (10/02).
Yuddy yang turun ke lapangan serta
berada diantara para demonstran, lebih lanjut mengungkapkan simpatinya terhadap
aksi demonstrasi para tenaga honorer K2 tersebut. "Kami memahami dan
menghargai aspirasi yang disampaikan. Karena itu sebelum aksi hari ini berlangsung,
kami telah menerima perwakilan mereka untuk beraudiensi," tegasnya.
Yuddy juga menampik bahwa dirinya
ingkar janji, karena sesuai hasil Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi II DPR
tanggal 15 September 2015, Kementerian PANRB dan Komisi II DPR sepakat untuk
mengangkat tenaga honorer K2 melalui verifikasi, dengan catatan antara lain ada
payung hukum dan dukungan anggaran.
Terkait hal tersebut, Herman
Suryatman, juru bicara Menteri PANRB, mengatakan bahwa pemerintah paling tidak
melalui Kementerian PANRB telah berupaya maksimal untuk menangani permasalahan
tenaga honorer K2 sesuai kesepakatan dengan Komisi II DPR. "Road map
penanganan permasalahan honorer K2 sudah disusun, demikian juga kebutuhan
anggaran sudah disampaikan. Namun demikian sampai saat ini belum ada solusi
permanen. Kendala utamanya ada dua, yaitu belum ada celah hukum dan tidak
adanya alokasi anggaran," ujar Herman.
Dikatakan Herman yang juga turut hadir
ditengah kerumunan pendemo tersebut, bahwa pemerintah telah melakukan
upaya-upaya koordinasi dengan instansi terkait untuk menyelesaikan permasalahan
tenaga honorer eks K2. "Kami telah melakukan rapat maraton dengan berbagai
instansi, namun hingga saat ini belum ada hasil," katanya.
Pun demikian, Herman juga menegaskan
bahwa pemerintah telah melakukan koordinasi untuk bisa menerima perwakilan dari
aksi demo tersebut untuk berdiskusi lebih lanjut menjaring aspirasi dan
mencarikan solusi terbaik bagi seluruh eks tenaga honorer K2 tersebut.
Kementerian PANRB di kantornya memberikan keleluasaan bagi eks tenaga honorer
tersebut untuk berdiskusi.
"Permasalahan ini akan
ditindaklanjuti sesuai ketentuan. Pemerintah sangat empati dan simpati kepada
teman-teman honorer, oleh karenanya harus dicarikan solusi yang tepat. Apalagi
ini sebagian besar bekerja di lapangan, sebagai ujung tombak," kata
Herman.
Lebih lanjut, Herman menyampaikan
bahwa pemerintah prihatin dengan se jumlah penipuan yang menimpa warga
masyarakat yang ingin menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Tidak jarang,
penipuan itu sering menimpa para tenaga honorer yang sangat berharap untuk bisa
diangkat menjadi CPNS. "Kami mengingatkan agar teman-teman tenaga honorer
K2 selalu waspada terhadap ulah para calo,” ujarnya.
Unjuk rasa tenaga honorer K2 tersebut
diikuti hampir 15 ribu orang dari berbagai daerah. Terbanyak datang dari
daerah-daerah di Pulau Jawa. Dari Jatim tercatat sebanyak 1.127 orang, Jawa
Tengah sebanyak 3.538 orang, DIY 67 orang, Jawa Barat 6.796 orang, ditambah
dari Kabupaten Bekasi 1.000 orang, DKI Jakarta 1.000 orang, Banten 500 orang.
Dari Sumatera, tercatat dari lampung
ada 211 orang, Sumatera Selatan 212 orang, Bengkulu 25 orang, Aceh dan Padang
masing-masing 5 orang, Medan dan Riau masing-masing 2 orang. Ada juga peserta
dari Kalimantan Barat sebanyak 7 orang, Maluku 5 orang, Palu, 3 orang, Sulawesi
Barat 3 orang, Lombok, Bali, Papua masing-masing 2 orang.
Menurut Herman, pelaksanaan unjuk
aspirasi di depan istana negara berjalan lancar dan dalam koridor. Orasi
dilakukan secara bergantian, dari forum honorer, anggota DPR dan PGRI. “Peserta
sangat kooperatif dan kami berada di tengah2 mereka,” ujarnya.
Massa yang telah datang di Jakarta
sebelum Rabu, berkumpul untuk melakukan persiapan di beberapa lokasi, seperti
kawasan Masjid Istiqlal Jakpus, sekitar TMII Jaktim, PHI Cempaka Putih, PGRI
Tanah Abang Jakpus. Adapun titik kumpul di IRTI Monas, kawasan Patung
Kuda Indosat.
Pukul 07.00 WIB massa berangkat
dari daerah persiapan ke titik kumpul patung kuda Indosat. Pada jam 08.00 massa
konsolidasi di titik kumpul patung kuda Indosat long march ke depan Istana
Negara melalui dalam areal Monas untuk melakukan aksi unjuk rasa.
Dalam aksinya, para pendemo minta
kepada Presiden RI Joko Widodo untuk mengeluarkan Perpu tentang
Pengangkatan honorer kategori 2 menjadi PNS. “Sembilan perwakilan massa yang
dipimpin Ketua Umum Forum Honorer Kategori 2 minta diterima langsung oleh Bapak
Presiden,” dikutip dari http://www.menpan.go.id/